Kumpulan Artikel Berbagai Kategori

Selasa, 04 Desember 2012

Jenis Alarm dan Penjelasannya

Bel dan alarm adalah contoh penggunaan listrik sebagai pemberi peringatan atau menarik pertiatian. Misalnya untuk memberitahu kedatangan tamu di rumah, di depan pintu rumah biasanya terdapat sebuah tombol yang jika ditekan, akan mengeluarkan bunyi di dalam rumah. Ini memberitahu orang rumah jika ada tamu.

Jadi saat menekan bel pintu, yang terjadi adalah rangkaian akan menutup dan arus listrik mengalir sehingga bel berbunyi. Bel pintu ini memiliki elektromagnet yang terbuat dari dua kumparan kawat dengan bantalan besi di dalamnya. Saat arus mengalir, kumparan kawat bersifat magnet. Kemagnetan dari kumparan kawat ini menarik tangkai besi sehingga palu kecil memukul befc Tangkai besi juga dipasang pada sepasang penghubung yang di-lewati arus. Saat tangkai bergerak, penghubung terbuka dan arus berhenti mengalir ke elektromagnet. Elektromagnet kehilangan kemagnetannya, per akan menarik kembali tangkai dan palu sehingga penghubung menyatu dan arus mengalir lagi.

Rumah-rumah juga memiliki alarm yang digunakan untuk memberitahu orang rumah jika ada tamu tidak diundang atau maling. Alarm bekerja dengan berbagai cara. Bantalan tombol yang berisi penghubung diletakkan di bawah karpet. Bantalan ini menutup bila seseorang menginjaknya sehingga arus listrik mengalir dan bel berbunyi. Cara kerjanya sama dengan bel di jendela atau pintu. Saat pintu atau jendela terbuka, penghubung saling menyentuh dan membuyikan alarm. Semua alarm dapat dimatikan supaya tidak berbunyi kalau pemilik rumah berada di dalam rumah.
  
Jenis-Jenis Alarm

Beberapa jenis alarm yang biasa kita jumpai yaitu:

1. Alarm rumah

Jenis alarm ini biasanya ditempel di area rumah untuk menjamin dan melindungi properti yang ada di dalam rumah dari bahaya pencurian. Sistem alarm rumah dapat memonitor keamanan rumah dan memberikan laporan kepada pemilik jika terjadi tindakan yang mengancam keamanan rumah sehingga hal-hal yang tidak diinginkan dapat diminimalisir.

2. Alarm mobil

Alarm mobil di Indonesia baru dikenal pada pertengahan 1980-an. Jenis alarm terus berevolusi sejak tahun 90-an di Amerika mulai dari hanya bermodalkan sebuah tombol yang dihubungkan dengan jaringan listrik mobil, alarm dengan pengendali jarak jauh berupa remote, serta fasilitas alat pengamanan yang aktif otomatis dalam 30 detik setelah pintu mobil ditutup. Fungsi alarm mobil adalah untuk melindungi harta benda yang ada di dalam mobil dan mencegah pencurian mobil.

3. Alarm kebakaran

Sistem pengindera api (bahasa inggris – fire alarm system) merupakan sebuah sistem terintegrasi yang didesain untuk mendeteksi adanya gejala kebakaran. Alarm tersebut memberikan peringatan dalam sistem evakuasi dan dilanjutkan dengan sistem instalasi pemadam kebakaran secara otomatis maupun manual.

4. Alarm jam

Alarm ini disebut juga alarm clock yaitu sebuah jam yang didesain untuk mengeluarkan suara nyaring pada jam-jam tertentu. Gunanya untuk membangunkan orang dari tidurnya di pagi hari. Alarm jam dapat juga digunakan untuk membangunkan orang dari tidur siang dan juga sebagai tanda pengingat sebuah jadwal. Untuk menghentikan bunyi alarm, orang harus menekan tombol di badan jam dan alarm akan mati beberapa waktu setelahnya.

5. Sirine

Alat untuk mengeluarkan bunyi peringatan tanda bahaya. Jenis-jenis sirine adalah peringatan dini tsunami, sirine kebakaran dan lainnya. Sirine hanya boleh digunakan oleh petugas penegak hukum tertentu, dinas pemadam kebakaran, penanggulangan bencana, kendaran ambulans, unit palang merah dan mobil jenazah.

6. Klakson

Klakson merupakan perlengkapan yang melekat pada kendaraan bemotor untuk berkomunikasi antara pengemudi kendaraan yang satu dengan lainnya. Klakson digunakan untuk memberi peringatan ketika pengemudi ingin mendahului kendaraan lain, meminta ruang jalan dan sebagainya.
Sebernarnya masih banyak lagi jenis alarm yang ada disekitar kita



0 komentar: