Kumpulan Artikel Berbagai Kategori

Jumat, 22 Februari 2013

Penambangan Batubara



Pertambangan batubara telah dilakukan sejak kedatangan Revolusi Industri pada abad pertengahan-18. Batubara digunakan sebagai bahan bakar terutama untuk uap yang dihasilkan pembangkit listrik, serta menjadi komponen aplikasi industri tertentu, seperti manufaktur baja. Batubara secara luas didistribusikan melalui planet ini, baik sebagai lapisan bawah tanah yang harus ditambang, atau sebagai deposito yang terletak lebih dekat ke permukaan bumi. Yang terakhir dapat diekstraksi di permukaan dengan penghapusan lapisan paling atas dari tanah dan batu yang menutupi lapisan batubara.

Lebih dari dua pertiga dari persediaan batubara diekstraksi dilakukan oleh "penambang terus menerus," traktor dengan penggiling silinder dipasang yang memecah batubara. Para penambang terus menerus sengaja meninggalkan bekas pengexploitasi dan batubara di wilayah pertambangan untuk meraup keuntungan pribadi. Ketika sebagian besar lapisan batubara telah diekstrak, kemudian ditambang satu per satu, yang memungkinkan membuat cekungan besar di bumi.

Dua puluh persen menjadi 30 persen dari batubara yang ditambang bawah tanah adalah dari tambang longwall. Hal ini dilakukan oleh pemotong mekanik batubara dari panel. Panel sedang dikerjakan mungkin hingga 800 meter lebar dan 7.000 meter panjangnya. Batubara ditambang masukkan ke konveyor yang bergerak ke bagian pengumpulan. Longwall pertambangan lebih efisien daripada pertambangan pilar, namun memerlukan peralatan yang lebih mahal.

Pertambangan konvensional mempekerjakan awak penambang yang menggunakan bahan peledak untuk mengekstrak batubara, yang kemudian dimuat ke mobil untuk transportasi ke permukaan. Metode ini membuat risiko yang lebih tinggi kepada para penambang karena bahan peledak. Debu batubara yang dihasilkan oleh pengeboran dan bahan peledak juga merupakan bahaya kesehatan bila terhirup secara terus menerus. Ini adalah cara yang sudah lama dilakukan dari pertambangan batubara.

0 komentar: